Jumat, September 01, 2006

Kemiskinan dan politik impor beras (3)

Dari berita resmi statistik Badan Pusat Statistik (BPS) tentang tingkat kemiskinan Indonesia:
Komoditi yang paling penting bagi penduduk miskin adalah beras. Pada bulan Maret 2006, persentase pengeluaran beras terhadap total pengeluaran sebulan untuk penduduk miskin sebesar 23,10 persen, bahkan di daerah perdesaan persentase ini mencapai 26,08 persen. Sumbangan pengeluaran beras terhadap Garis Kemiskinan mencapai 34,91 persen di perdesaan dan 25,98 persen di perkotaan. Dengan demikian kenaikan harga beras akan berpengaruh besar kepada penduduk miskin.

Agaknya analisis Dradjad (bukan politiknya) tepat, dan Maksum, tidak. Dan saya pun bingung apa yang dimaksud Kepala BPS, Rusman Heriawan, sebagai "harga wajar beras".

Label: ,