Jumat, Januari 18, 2008

Restrukturisasi Kompas.com

Beberapa minggu terakhir, situs web Kompas.com direnovasi. Salah satu renovasi tersebut adalah perubahan struktur direktori situs web tersebut -- yang ternyata menciptakan sedikit masalah bagi blogger-blogger seperti saya yang kerap menaut ke versi cetak Kompas tersebut.

Jika dulu alamat Kompas versi cetak adalah:
http://www.kompas.com/kompas-cetak
alamat yang baru adalah:

Nah, problemnya, sekarang semua tautan saya ke artikel Kompas cetak menjadi tidak sahih. Jadi, misalnya Anda mengklik ke artikel yang saya rujuk di posting ini, Anda akan mendapatkan pesan:

Not Found

The requested URL /kompas-cetak/0712/19/ekonomi/4056700.htm was not found on this server.
Apache/2.2.3 (Fedora) Server at www.kompas.com Port 80

Saya belum pasti benar apakah perubahan ini permanen, dan karena itu belum akan memperbaiki alamat tautan-tautan saya di blog ini. Namun, jika permanen, saya berharap tim informatika Kompas melakukan mengalihkan pembaca dari alamat lama ke alamat baru.

Sementara, bagi mereka yang mengalami problem di atas ketika mengakses tautan-tautan saya ke Kompas, solusinya sederhana. Setelah Anda klik (dan menemukan pesan "Not Found" tadi), ganti alamat url tersebut dari "http://www.kompas.com/kompas-cetak/..." menjadi "http://www.kompascetak.com/kompas-cetak/..."

Label:

9 Comments:

At 2/08/2008 02:26:00 PM, Anonymous Anonim said...

kayaknya yang ganti itu bukan direktorinya deh pak, tapi domainnya aja. via IP juga bisa kayaknya...

 
At 2/08/2008 10:47:00 PM, Blogger Arya Gaduh said...

DVOMR:
Anda benar. Saya tadinya mengira yang berubah adalah direktorinya, tapi ternyata data dari Kompas Cetak lama pindah ke http://www.kompascetak.com/kompas-cetak.

Tapi problem saya belum terpecahkan: Bagaimana ya cara mudah mengganti tautan-tautan yang sebelumnya tertuju ke http://kompas.com/kompas-cetak? Ada ide?

 
At 2/09/2008 11:56:00 PM, Anonymous Anonim said...

Setahu saya (maaf pak kalau salah, masalahnya bukan disiplin ilmu saya), kalau kompas.com yang dulu dengan kompascetak.com resolve ke IP yang sama, berarti domainnya aja pak yang berubah, hostnya sih enggak.

Jadi sementara Pak Arya kalau mau kasih referensi ke Kompas, pakai aja http://202.146.5.33, ini sampai perubahan di kompas dinyatakan permanen, karena siapa tau domainnya berubah lagi.

Jalan keluarnya, kalau mau rapih ya harus di edit manual Pak, cara lain saya kurang tahu.

Tapi saya lihat sekarang kompascetak.com dan kompas.com itu resolve ke host yang sama, cuma kompas.co.id yang beda, katanya kompas.com beta.

 
At 2/10/2008 12:28:00 AM, Blogger Arya Gaduh said...

DVOMR:
Terima kasih usulannya. Ke depan sih semoga alamat yang sekarang sudah stabil (sampai Kompas memutuskan untuk melakukan restrukturisasi web lagi). Yang susah ini memperbaiki tautan-tautan yang lama. Ya, agaknya mau tidak mau musti diperbaiki manual ya?

Sekali lagi, terima kasih lho.

 
At 5/15/2008 08:50:00 AM, Anonymous Anonim said...

mas.. kalo boleh usul?
tolong di aktifkan fasilitas pencari ato search. saya kesulitan menemukan artikel yang pengen saya cari ato cari komentar saya yang terakhir apa udah ditanggapi (ngarep banget ya).
ya namanya cuma usul mas..
maap kalo malah mengganggu.

 
At 5/15/2008 09:32:00 AM, Blogger Arya Gaduh said...

Nindityo:
Setting yang mana ya yang musti saya aktifkan untuk itu? Kalau saya lihat setting sekarang, setting search sih sudah aktif.

Tapi memang saya pakai template klasik sehingga "show comments"-nya juga via hack, alih-alih widget-nya blogspot. Makanya komentar baru untuk artikel lama tidak muncul.

Oh iya, blog Anda menarik. Dan tentu saja, silakan link ke sini.

 
At 5/15/2008 10:50:00 AM, Anonymous Anonim said...

seneng udah dibales.. makasih mas.
meskipun belum ketemu fasilitas search-nya. mungkin karena saya gak paham blogger.
btw, nanya dong mas?
soal perhitungan subsidi bbm yang sering jadi perdebatan.
1. apakah kesalahan dasar dari asumsi yang saya pakai (selain bahwa saya memang bukan jago ekonomi) bahwa bbm harus naik dalam jangka pendek?
2. benerkah perhitungan yang ada di sini http://infoindonesia.wordpress.com/2008/05/07/tabel-simulasi-harga-bbm-di-indonesia/ ?
makasih banget ya mas.. jujur saya kaget kok langsung dijawab. :)

 
At 5/15/2008 10:38:00 PM, Blogger Arya Gaduh said...

Nindityo:
Saya kira analisis yang mulai dengan membandingkan biaya produksi BBM itu salah kaprah. Seperti yang pernah saya tulis di sini, ini bukan soal apakah pemerintah masih mendapatkan keuntungan dari penjualan minyak (karena "keuntungan" tersebut toh untuk diinvestasikan bagi kepentingan rakyat), tapi apakah subsidi BBM adalah cara terbaik (terutama dari segi keadilan) dalam menggunakan anggaran negara.

 
At 5/04/2010 04:38:00 PM, Anonymous ad1_k4r4 said...

Ekonomi indonesia pasti akan bergerak naik

 

Posting Komentar

<< Home