Senin, September 18, 2006

Daripada larangan impor...

Produktivitas pertanian Indonesia perlu didukung dengan insentif seperti yang diminta para pengembang padi hibrida ini:
"[Asosiasi Benih Indonesia (Asbenindo)] meminta prosedur pelepasan lebih sederhana dan lebih singkat. Ada pelepasan benih yang menunggu sampai tiga tahun. Kasus di hortikultura sampai ada yang dokumennya ketelingsut entah di mana sehingga sampai sekarang tidak bisa dilepas. Di negara lain sederhana dan cepat, tidak sampai lima bulan," kata [Ketua Asbenindo] Elda .

Kalangan pengusaha menyatakan, selama ini investasi riset dan pengembangan padi hibrida di Indonesia dibiayai murni oleh swasta.

Dunia usaha hanya menginginkan insentif, di samping penyederhanaan prosedur, berupa keleluasaan waktu untuk memproduksi benih padi hibrida di dalam negeri.

Atau, dengan kata lain, Asbenindo hanya meminta birokrasi pemerintahan melakukan tugasnya secara lebih efisien. Alih-alih larangan impor beras, inilah cara riil meningkatkan produktivitas pertanian padi Indonesia. Sayangnya, politisi lebih suka mencari perhatian dengan grasa-grusu kebijakan yang justru menghambat peningkatan produktivitas.

Label: