Senin, Januari 05, 2009

Jaya Suprana tentang "survival of the fittest"

Jaya Suprana mengoreksi penggunaan istilah yang kerap dihubungkan dengan teori evolusi, yakni survival of the fittest di artikel Kompas ini:
Makna istilah kata fit yang digunakan Spencer sebenarnya bukan dalam makna bugar, perkasa, kuat, atau superior secara ragawi, tetapi fit dalam makna be the right size, be appropriate, be compatible alias serasi, selaras, sesuai, cocok, pas.

Spencer tidak keliru menafsirkan teori evolusi Darwin berkat sadar bahwa mahluk yang mampu bertahan hidup bukan yang paling kuat ragawinya, melainkan yang paling mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan hidupnya. Secara empiris memang terbukti mahluk hidup yang paling mampu berjaya bertahan hidup bukan yang paling kuat atau ganas secara ragawi, seperti Tyrannosaurus rex atau Velociraptor, tetapi yang paling mampu lentur menyesuaikan, menyelaraskan, dan menyerasikan diri dengan perubahan lingkungan hidupnya, seperti kecoak dan berbagai jenis bakteri yang terkesan relatif tidak perkasa.

Sudah lama saya terganggu dengan cara banyak orang menafsirkan seleksi alam Darwin, namun saya juga tidak tahu cara terbaik menjelaskan konsep tersebut. Dengan menerjemahkan "fit" sebagai "selaras", saya kira Jaya Suprana memberikan analogi yang tepat tentang istilah Herbert Spencer menggambarkan seleksi alam sebagai proses "survival of the fittest". Well done!

Label: ,